Arus listrik searah (Direct Current biasa disingkat DC) adalah
aliran elektron
dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi
potensialnya lebih rendah.
Arus searah dapat juga dikatakan sebagai arus muatan positif yang
mengalir dari kutub positif sumber arus listrik ke kutub negatifnya. Sebenarnya arus searah
merupakan arus muatan negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub
positif, karena sesuai teori atom elektronlah yang bebas bergerak. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif,
yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
B. Rangkaian
Listrik Arus Searah
Arus
listrik yang mengalir hanya ke satu arah disebut arus searah (direct
current, disingkat DC). Arus listrik yang lebih banyak dipakai orang
ialah arus bolak – balik (alternating
current, disingkat AC ).
- Rangkaian Hambatan Seri Dan Paralel
Komponen-komponen
listrik seperti lampu, radio, TV, setrika dan sebagainya, dapat di rangkai
(disusun) seri, parallel, atau gabungan seri dan parallel
a.
Rangkaian seri
Pada rangkaian seri di atas ,
berlaku :
b.
Rangkaianparallel
C. Sumber
Arus Searah
Sumber
arus searah adalah sumber energy listrik yang dapat menimbulkan arus listrik
yang besar arahnya selalu tetap (konstan). Sumber arus searah ini dapat berasal
dari hasil proses kimia atau dari proses lainnya. Sumber-sumber arus searah
yang berasal dari proses kimia disebut elemen-elemen
elektrokimia.
1.
Elemen-Elemen Elektrokimia
Prinsip
dasar dari suatu elemen elektrokimia ialah dua lempeng logam berbeda jenis
dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan lempeng yang satu tidak bersentuhan
dengan lempeng lainnya. Suatu reaksi kimia menyebabkan kedua logam melepaskan
electron-elektron ke larutan. Salah satu lempeng melepaskan electron lebih
banyak daripada lempeng lain, sehingga lempeng itu potensialnya menjadi lebih
rendah dari pada lempeng lain tadi. Beda potensial antara kedua lempeng
tersebut dapat menimbulkan arus listrik dalam suatu rangkaian. Elemen
elektrokimia dapat di golongkan menjadi dua golongan yaitu, elemen primer dan elemen sekunder.
a.
Elemen primer
Pada elemen primer, reaksi
kimianya tidak dapat di balikan, sehingga elemen jenis ini hanya dapat dipakai
selama reaksi di dalamnya berlangsung. Jika reaksi kimia selesai, maka bahan
kimia di dalamnya tidak dapat di kembalikan menjadi bahan kimia semula. Contoh
sumber arus yang termasuk elemen primer yaitu, elemen volta, elemen leclance, elemen kering, elemin alkalin dan elemen raksa.
b.
Elemen sekunder
Dalam kehidupan sehari-hari,
elemen sekunder ini dikenal dengan sebutan akumulator atau aki. Akumulator
merupakan elemen elektrokimia bahan-bahan pereaksinya dapat diperbaharui
kembali. Artinya, apabila bahan-bahan pereaksinya sudah tidak berfungsi lagi
maka dapat diperbaharui kembali dengan cara mengalirkan arus listrik dari
sumber luar yang arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan akumulator.
2.
Generator Arus Searah
Selain
diperoleh dari elemen-elemen elektrokimia, sumber arus searah dpaat juga
didapat dari generator arus searah. Generator adalah alat yang dapat mengubah
energy mekanik (gerak) menjadi energy listrik. Energy listrik pada generator
timbul karena adanya peristiwa induksi.
Generator ada yang menghasilkan arus bolak-bali (AC)
dan ada yang menghasilkan arus searah (DC). Perinsip kerja dari kedua jenis
generator ini pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak pada bentuk
komutatornya. Generator AC memiliki dua cincin yang terpisah, sedangkan
generator DC memiliki satu cincin yang terbelah dua. Generator DC dibedakan
menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu :
1).
Generator penguatterpisah
2).
Generator shunt
3).
Generator kompon
Generator
DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam,
dan yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian
stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan
terminal box.
Sedangkan
bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros
rotor.
Prinsip
kerja generator ini adalah induksi elektro magnetik (perubahan medan magnet
yang terjadi pada kumparan kawat sehingga terjadi
arus listrik).
Pembangkitan
tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
• dengan
menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
• dengan
menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC
3. Termoelemen
Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses
yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Termoelemen mengubah energi panas
menjadi energi listrik. Peristiwa ini dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada
tahun 1826.
Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut
termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu antara A dan B, semakin besar arus
yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan relatif kecil, termoelemen
belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sel Surya (Solar Cell)
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor
yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction,
di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik
yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset
berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila
tenaga listrik dari grid
tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit
pengorbit bumi,
kalkulator
genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya)
dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik
dalam sebuah pengaturan net metering. Prinsip
kerjanya sebagai berikut.
Jika pelat foil alumunium terkena cahaya matahari, maka
pelat alumunium akan panas dan diteruskan ke pelat silikon. Silikon bersifat
semikonduktor, sehingga pada suhu yang tinggi, elektron-elektron akan terlepas
dan menempel pada foil alumunium dan muatan-muatan positifnya menempel pada
foil besi. Jika kedua foil dihubungkan melalui rangkaian luar, maka akan
menimbulkan aliran elektron. Ini karena pada kedua foil tersebut, terdapat
perbedaan potensial. Potensial yang dibangkitkan oleh sel surya sangat kecil
sehingga membutuhkan banyak sekali sel Sel surya juga terlalu mahal sehingga
penggunaannya sangat terbatas pada alat-alat tertentu saja.
Besar arusnya pun sangat bergantung pada intensitas
cahaya yang menembus pelat, jumlah sel yang ada, dan luas penampang yang
terkena cahaya. Contoh barang yang telah menggunakan tenaga surya yaitu, mobil
listrik tenaga surya dan sumber energi pada satelit.
D.
HUBUNGAN HAMBATAN JENIS DAN
HAMBATAN DENGAN SUHU PADA ARUS SEARAH (DC)
rt
= ro(1 + a Dt)Rt = Ro(1 + a Dt
rt, Rt = hambatan jenis dan hambatan pada t°C
ro, Ro = hambatan jenis dan hambatan awal
a = konstanta bahan konduktor ( °C-1 ) Dt = selisih suhu (°C )
rt, Rt = hambatan jenis dan hambatan pada t°C
ro, Ro = hambatan jenis dan hambatan awal
a = konstanta bahan konduktor ( °C-1 ) Dt = selisih suhu (°C )
E. HAMBATAN
KAWAT (KABEL)
1. Hambatan Jenis : makin besar hambatan jenis, maka makin besar hambatan kawat
2. Panjang Kawat : makin panjang kawat, maka makin besar hambatannya
3. Luas penampang : makin luas penampang, maka makin kecil hambatannya
Pada Arus DC Hans Cristian Oersted adalah orang yang mengamati pertama kali adanya medan magnet di sekitar kawat arus listrik.
Kesimpulannya : disekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan magnet jika ada perubahan garis gaya magnet (Medan Magnet) yang mengenai kumparan, maka pada kumparan timbul gaya gerak listrik (GGL)
2. Panjang Kawat : makin panjang kawat, maka makin besar hambatannya
3. Luas penampang : makin luas penampang, maka makin kecil hambatannya
Pada Arus DC Hans Cristian Oersted adalah orang yang mengamati pertama kali adanya medan magnet di sekitar kawat arus listrik.
Kesimpulannya : disekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan magnet jika ada perubahan garis gaya magnet (Medan Magnet) yang mengenai kumparan, maka pada kumparan timbul gaya gerak listrik (GGL)
F.
Penerapan arus searah pada
kehidupan sehari-hari adalah antara lain :
Pemakaian listrik DC (arus
searah) sebagai sumber tegangan banyak dipakai pada berbagai peralatan
elektronik atau otomotif. Lap top, televisi, radio, tape recorder, kamera,dan
peralatan lain sering menggunakan listrik DC sebagai power supplynya.
REFERENSI
https://www.studiobelajar.com/teori-atom/
https://www.gurupendidikan.co.id/listrik-arus-searah/
https://blog.ruangguru.com/penjelasan-hukum-i-dan-ii-kirchoff
http://lecturer.ppns.ac.id/anggaratnugraha/2019/09/24/pengertian-dan-bunyi-hukum-kirchhoff/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar